technologysecurity
August 8, 2025

Tantangan Meningkatnya Shadow IT dan AI di Tempat Kerja Modern

Author: Nicole Kobie

Tantangan Meningkatnya Shadow IT dan AI di Tempat Kerja Modern

Dalam lanskap digital yang serba cepat saat ini, perusahaan menghadapi tantangan yang semakin besar yang dikenal sebagai shadow IT. Fenomena ini terjadi ketika karyawan menggunakan aplikasi atau layanan tanpa persetujuan atau pengetahuan eksplisit dari organisasi mereka. Ini menimbulkan risiko keamanan yang signifikan, karena alat yang tidak diverifikasi ini dapat menyebabkan kebocoran data dan masalah kepatuhan, menciptakan kebutuhan mendesak bagi bisnis untuk memantau dan mengelola aplikasi ini secara efektif.

Menyadari kebutuhan akan pengawasan yang lebih baik di bidang ini, LastPass baru-baru ini meluncurkan ekstensi browser yang bertujuan membantu tim keamanan memantau aplikasi yang digunakan karyawan mereka. Alat ini dirancang untuk terintegrasi secara mulus ke dalam browser karyawan, memberikan wawasan tentang aplikasi yang diakses dan memungkinkan organisasi untuk menentukan keabsahannya. Dengan mendapatkan visibilitas terhadap shadow IT, perusahaan dapat melindungi data sensitif mereka dengan lebih baik dan memastikan kepatuhan terhadap kebijakan internal.

Ekstensi Browser LastPass untuk Pemantauan Shadow IT.

Ekstensi Browser LastPass untuk Pemantauan Shadow IT.

Implementasi alat seperti ini datang di saat penggunaan kecerdasan buatan (AI) meningkat pesat di tempat kerja. Sementara AI generatif memiliki potensi untuk menyederhanakan proses dan meningkatkan produktivitas, adopsi tanpa regulasi menimbulkan kekhawatiran baru. Disebutkan bahwa hampir setengah dari karyawan menggunakan alat AI yang belum disetujui oleh perusahaan mereka, yang mengarah pada kerentanan keamanan siber dan risiko kepatuhan.

Organisasi harus menavigasi kompleksitas ini dengan hati-hati. Pengenalan AI tidak hanya dapat mempercepat tugas rutin tetapi juga menimbulkan pertimbangan etis terkait privasi data dan potensi bias dalam algoritma pengambilan keputusan. Perusahaan dihadapkan pada tantangan untuk menyeimbangkan inovasi dengan keamanan dan implikasi etis.

Di tengah tantangan ini, beberapa laporan menekankan pentingnya adopsi kerangka kerja tata kelola yang komprehensif. Para ahli keamanan siber menekankan pengembangan kebijakan kuat yang mengatasi shadow IT dan penggunaan alat AI. Ini termasuk mendidik karyawan tentang praktik keamanan, menerapkan solusi pemantauan, dan memastikan bahwa semua alat yang digunakan memenuhi standar keamanan.

Lembaran tanggung jawab tambahan jatuh pada departemen TI, yang bertugas meninjau dan menyetujui teknologi baru sambil tetap cukup gesit untuk beradaptasi dengan lanskap kebutuhan tempat kerja yang terus berkembang. Saat bisnis semakin bergantung pada solusi digital untuk operasi sehari-hari, kemampuan mereka untuk mengontrol dan mengawasi sumber daya ini akan memainkan peran penting dalam melindungi operasi mereka.

Melihat ke depan, interaksi antara shadow IT, AI, dan keamanan siber akan terus menjadi aspek yang menentukan dari teknologi di tempat kerja. Organisasi yang berhasil menavigasi tantangan ini tidak hanya akan meningkatkan postur keamanan mereka tetapi juga mendorong inovasi dan kepercayaan di antara karyawan mereka.

Sebagai penutup, munculnya shadow IT dan integrasi cepat teknologi AI menghadirkan tantangan dan peluang. Perusahaan harus secara proaktif memantau aplikasi yang digunakan karyawan sambil menerapkan tata kelola AI yang kuat. Dengan melakukan hal ini, mereka dapat memanfaatkan keuntungan dari kemajuan teknologi sambil meminimalkan risiko potensial.