Author: Sean Keach
Seiring kemajuan kita memasuki tahun 2025, teknologi terus memainkan peranan penting dalam membentuk dunia di sekitar kita. Dari kecerdasan buatan hingga analisis data besar, inovasi teknologi yang kita saksikan hari ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan pribadi tetapi juga menulis ulang aturan bisnis, mengstratifikasi industri, dan mendefinisikan ulang interaksi sosial. Salah satu narasi yang paling menarik dalam lanskap teknologi ini adalah konvergensi AI dan proses bisnis, sebuah topik yang telah menarik perhatian signifikan dari pemimpin industri dan investor.
Salah satu peristiwa penting yang menyoroti persilangan antara teknologi dan kebutuhan konsumen adalah diskusi terbaru yang dipimpin oleh Wakil Presiden Senior Apple, Greg Joswiak. Dalam wawancara eksklusif digital, Joswiak berbagi wawasan berharga tentang trik iPhone inovatif yang bertujuan meningkatkan pengalaman pengguna. Salah satu highlight adalah teknik yang melewati waktu tunggu yang frustrasi yang sering ditemui di pusat panggilan layanan pelanggan. Hack ini sangat resonan dengan kebutuhan konsumen akan efisiensi dan layanan yang lebih baik, terutama saat kontak dengan perusahaan diperlukan.
Greg Joswiak, SVP Apple, berbagi tips tentang meningkatkan pengalaman pengguna dengan iPhone.
Selain itu, peluncuran fitur canggih yang tersedia dalam model iPhone yang akan datang, dikombinasikan dengan kemajuan AI seperti pengenalan suara dan alat bantu pribadi, akan merevolusi lanskap digital. Alat ini tidak hanya memberdayakan konsumen tetapi juga memungkinkan bisnis memanfaatkan wawasan berbasis data, menyederhanakan operasi, dan akhirnya mendorong pertumbuhan.
Dalam skala yang lebih luas, Survei Sentimen Bisnis Global 2025 yang dilakukan oleh Kroll mengungkapkan kekhawatiran mendalam di antara para pemimpin bisnis mengenai ketidakpastian yang disebabkan oleh ancaman siber, kecerdasan buatan, dan ketegangan geopolitik. Survei menunjukkan bahwa kurang dari sepertiga pemimpin bisnis merasa cukup siap menghadapi tantangan multifaset ini. Seiring perusahaan semakin bergantung pada platform digital, meningkatnya ancaman siber telah mendorong gelombang diskusi mengenai perlunya protokol keamanan siber yang lebih diperbaharui dan strategi manajemen risiko.
Akibatnya, perusahaan didesak untuk tidak hanya memperkuat pertahanan keamanan siber mereka tetapi juga mengadopsi solusi AI komprehensif yang dapat melindungi dan mengoptimalkan operasi mereka. Dengan AI yang berfungsi sebagai pedang bermata dua—menghadirkan ancaman melalui penggunaannya dalam serangan siber yang canggih dan sebagai sekutu yang kuat—kebutuhan bisnis untuk tetap selangkah di depan menjadi semakin penting.
Demikian pula, meningkatnya penipuan di kawasan Asia-Pasifik menegaskan kebutuhan mendesak akan peningkatan langkah-langkah keamanan. Laporan dari Sumsub menunjukkan lonjakan 723% dalam penipuan healthtech dan peningkatan 116% dalam fintech karena penjahat yang menggunakan AI seperti deepfake dan identitas sintetis untuk mengeksploitasi kerentanan dalam ekosistem digital. Lonjakan dramatis ini menggambarkan tantangan ganda yang dihadapi perusahaan: kebutuhan untuk berinovasi sekaligus melindungi operasi mereka dari ancaman yang terus berkembang.
Gambaran visual tentang lonjakan penipuan di lanskap digital APAC.
Sebagai tanggapan, Swedia meningkatkan usaha untuk memperkuat kapabilitas AI-nya, mencari investasi asing untuk membangun kemampuan komputasi berdaulat yang lebih kuat. Sektor ini sangat penting tidak hanya untuk pertumbuhan ekonomi tetapi juga untuk mempertahankan daya saing di lanskap AI global yang berkembang pesat. Pemerintah Swedia telah membuat seruan mendesak untuk mendapatkan dukungan, bertujuan membangun industri AI yang tangguh yang dapat melakukan komputasi canggih dan berkontribusi pada inovasi di berbagai sektor.
Di tengah kemajuan ini, perusahaan seperti KT menunjukkan integrasi data besar dan AI dalam bidang periklanan dan media. Rebranding terbaru dari bisnis media periklanan mereka mencerminkan perubahan strategis untuk memanfaatkan teknologi ini demi keterlibatan audiens dan alokasi sumber daya yang lebih baik. Dengan mengubah data menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti melalui algoritma AI, KT bertujuan mendefinisikan ulang lanskap periklanan, membuatnya lebih efisien dan tertarget.
Selain itu, kemitraan memainkan peran penting dalam kebangkitan teknologi. Kolaborasi strategis KT dengan Palantir untuk mempercepat keunggulan operasional di berbagai industri menegaskan bagaimana hubungan simbiotik antara perusahaan teknologi dan perusahaan tradisional dapat mempercepat inovasi. Memanfaatkan kekuatan dari kedua sisi akan memungkinkan perusahaan ini mengatasi tantangan yang mungkin menghambat pertumbuhan.
Sebagai catatan penutup, prospek teknologi dan bisnis di tahun 2025 ditandai oleh jaringan peluang dan tantangan yang rumit. Saat bisnis menavigasi lanskap teknologi, semakin penting bagi mereka untuk menjadi gesit dan responsif terhadap perubahan. Baik melalui produk inovatif, protokol keamanan yang diperkuat, atau kemitraan strategis, entitas yang berhasil akan menjadi mereka yang tidak hanya beradaptasi tetapi juga mendorong diri mereka maju dalam domain yang terus berkembang ini.
Transformasi KT di sektor periklanan menggambarkan integrasi AI dan data besar.