Author: Puja Tayal

Dalam beberapa tahun terakhir, kecerdasan buatan (AI) telah muncul sebagai kekuatan transformasional di seluruh industri. Perusahaan seperti Nvidia telah membuat langkah besar dalam memanfaatkan teknologi AI, menjanjikan pengembalian yang substansial bagi investor. Namun, meskipun pertumbuhan Nvidia yang mengesankan, para ahli menyarankan bahwa ada perusahaan lain dalam ruang AI yang mungkin menawarkan potensi upside yang bahkan lebih besar bagi investor.
Pertama, salah satu inovasi utama dalam AI adalah peluncuran Toko Digital Dinamis AI/R (DDS). Platform ini, bagian dari Adobe's Experience Cloud, mengintegrasikan kemampuan personalisasi dan optimisasi secara waktu nyata yang memungkinkan bisnis meningkatkan keterlibatan pelanggan dan menyederhanakan operasi. Dengan harapan konsumen yang berkembang pesat, solusi semacam ini sangat penting agar perusahaan tetap kompetitif di pasar digital.

Toko Digital Dinamis AI/R meningkatkan kemampuan personalisasi dalam e-commerce.
Selain itu, sektor pendidikan tidak ketinggalan dalam revolusi AI. University of Colorado Boulder telah memulai Colorado Quantum Incubator, yang bertujuan mendorong inovasi dalam teknologi kuantum. Perusahaan kuantum yang berbasis di Boulder baru-baru ini pindah ke fasilitas ini, menandai langkah penting dalam kemajuan komputasi kuantum dan aplikasinya.
Dalam dunia elektronik konsumen, perusahaan seperti Apple juga berinovasi dengan memperkenalkan produk baru yang memanfaatkan teknologi AI. Peluncuran iPhone Air yang ultra-slim, dirancang untuk menarik konsumen yang paham teknologi, menunjukkan komitmen Apple untuk memadukan teknologi mutakhir dengan desain yang mencolok.

iPhone Air ultra-slim milik Apple menunjukkan inovasi dalam teknologi mobile.
Investor tertarik pada bagaimana kemajuan teknologi mempengaruhi kinerja saham. Misalnya, perkiraan yang kuat dari Oracle tentang masa depan AI dan machine learning telah meningkatkan minat terhadap perusahaan terkait seperti Broadcom, yang dianggap sebagai pemain utama dalam fase inferensi AI.
Selain itu, pertumbuhan yang diproyeksikan dari AI di Afrika, yang berpotensi mencapai $16,5 miliar pada 2030, menyajikan peluang signifikan bagi investor global. Ketika Mastercard bekerja untuk mendorong transformasi digital di Sub-Sahara Afrika, wilayah ini diperkirakan akan menyaksikan inklusi keuangan dan penciptaan lapangan kerja secara besar-besaran.
Saat bisnis dan investor melihat peluang yang dipresentasikan oleh AI dan teknologi, penting untuk mendekati keputusan investasi dengan pola pikir yang berorientasi masa depan. Perusahaan yang memanfaatkan teknologi inovatif untuk meningkatkan operasi dan pengalaman pelanggan mereka cenderung akan mengungguli pesaing mereka.
Sebagai penutup, sementara Nvidia tetap menjadi kekuatan yang tangguh dalam AI, lanskap ini penuh dengan perusahaan-perusahaan yang maju dalam teknologi dengan cara yang dapat merombak industri dan menghasilkan pengembalian investasi yang mengesankan. Dari toko digital dinamis dalam e-commerce hingga terobosan dalam komputasi kuantum, masa depan tidak hanya tentang AI tetapi juga tentang kemampuan beradaptasi perusahaan di era digital.